Minggu, 08 Maret 2015

CD or CD-ROM?

Sebenernya saya bingung tentang tugas yang diberikan tentang artikel cara kerja CD atau CD-ROM, nah dari pada salah saya post saja keduanya. Taraaaa!
Yang pertama adalah CD atau Compact Disk. CD pada umumnya menggunakan pit (bump) mikroskopis untuk menyimpan data. Permukaan CD berupa cermin dan bump penghalang cermin permukaan sempurna. Laser pembaca CD dapat mendeteksi perbedaan antara cermin sempurna dan yang tidak sempurna yang disebabkan adanya reflektivitas bump.

Dapat menerjemahkan cermin sempurna sebagai 1 dan bump sebagai 0 ini mudah untuk menyimpan informasi digital pada CD. Bump pada CD dibentuk dalam plastik ketika dipabrikasi sehingga permanen.
-            Untuk menciptakan CD yang dapat ditulis (CD-R) diperlukan modifikasi permukaan CD sehingga data dapat di Burn ke dalamnya. Tidak ada bump pada CD – R. Suatu lapisan Dye jernih meliputi cermin CD. Laser tulis memanaskan hingga lapisan Dye cukup dibuat buram, sehingga memberikan reflektivitas yang berbeda.
-            Untuk membuat CD yang dapat ditulis kembali (CD – RW) diperlukan lapisan yang dapat diubah – ubah transparan dan buram. Bahan bersifat dapat diubah transparan tergantung pada suhu. Dipanaskan pada suatu temperatur bahan didinginkan dalam keadaan transparan, dipanaskan ke temperatur yang berbeda didinginkan keadaan buram. Dengan mengubah temperatur laser penulisan, data pada CD dapat diubah atau ditulis kembali. CD –R dapat dibaca kembali oleh CD Player manapun. Disk CD – RW tidak demikian serbaguna sehingga Player tua tidak dapat membacanya.
-            CD Player melewatkan berkas laser di atas track. Pada saat laser dilewatkan pada suatu track berkas dipantulkan secara langsung pada sensor optik pada susunan layer. CD Player menerjemahkan sebagai 1. Pada saat dilewatkan diatas bump, cahaya dipantulkan menjauhi sensor optik, CD Player menandai sebagai 0.
-            Bump disusun dalam jalur spiral, dimulai dari tengah disc. CD player memutar disc, sementara susunan laser bergerak mengarah keluar dari tengah CD. Pada kecepatan kerjanya, bump bergerak melewati titik-titik luar CD lebih cepat dari pada gerakan melewati titik-titik didekat tengah CD. Untuk menjaga gerakan bump melewati laser pada tingkat kecepatan tetap, kecepatan player pada disc harus melambat seperti gerakan susunan laser keluar dari titik tengah CD. Sebagaimana proses manufaktur komplek, pabrikasi CD konvensional tidak praktis digunakan di rumah. Ini hanya mungkin untuk pabrikasi yang menghasilkan ratusan, ribuan atau jutaan copy CD. Akibatnya, CD konvensional tetap merupakan media penyimpan “read only” untuk pelanggan rata-rata, seperti DVD konvensional. Untuk audiophile biasa dapat merekam cassette sebaik pemakaian komputer dengan kapasitas memory terbatas berupa flopydisc, batasan ini nampak sebagai kelemahan CD kebanyakan. Pada awal tahun 1990 semakin banyak pelanggan dan professional mencari cara untuk membuat perekaman CD digitalnya berkualitas
-            Sebagai jawaban atas permintaan ini, pabrikan elektronika memperkenalkan suatu jenis alternatif CD yang bisa disandikan dalam beberapa langkah-langkah yang mudah. CD disc yang dapat merekam atau CD-R, tidak memiliki bump ataupun area datar. Sebagai agntinya memiliki lapisan logam licin, yang pada bagian atas diberi lapisanpeka cahaya (photosensitive dye). Bila disc kosong, dye tembus cahaya, cahaya dapat menembus dan direfleksikan oleh permukaan logam. Namun bila panas cahaya dikonsentrasikan pada dye dari suatu frekuensi u dan intensitas tertentu dye akan menjadi buram.
-            Suatu CD-R tidak mempunyai bump yang sama sepertii CD konvensional. Sebagai gantinya, disc lapisan licin dye di bawah permukaan reflektif. Pada CD kosong, lapisan dye tembus cahaya, sehingga semua cahaya dipantulkan.Tulisan laser akan menggelap-kan titik dimana bump dalam CD konvensional akan membentuk area permukaan non reflektif.
-            Dengan memilih titik-titik gelap sepanjang jalur CD, dan meninggalkan area dye tembus cahaya, dapat diciptakan pola digital yang standar dapat dibaca CD player. Berkas cahaya laser dari player hanya akan dipantulkan kembali ke sensor bila dye tidak lagi tembus cahaya, dengan cara yang sama ini hanya akan dipantulkan kembali dari area datar pada CD konvensional. Sehingga meskipun disc CD-R tidak mempunai bump dapat bertindak seperti disc standar. CD burner tugasnya tentu saja membakar pola digital pada CD kosong.


Yang kedua adalah CD-ROM

       CD-ROM  merupakan akronim dari "compact disc read-only memory" adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai  700MB atau 700 juta bita CD-ROM drive hanya bisa digunakan untuk membaca sebuah CD saja. Secara gari besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu : ATA/IDE  dan SCSI. Yang paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah kecepatannya. Kalau ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps sedangkan SCSI memiliki kecepatan kira-kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemuka pada CR RW drive. Pada CD ROM terdapat tulisan 56X artinya kemampuan memberikan kecepatan transfer data sebesar 56 x150 Kbps. Tipe CD RW juga biasanya  dibedakan berdasarkan kemapuan membakar dan membaca. CD RW tipe 12x8x32 artinya memiliki kemampuan membakar pada CD R seccepat 12x, membakar pada CD RW secepat 8x, dan membaca CD R/CD RW/dengan kecepatan maksimal 32x.
       CD ROM mempunyai arti bahwa sebuah Hadware yang hanya bisa membaca CD saja. Selain kegunaan dasar tersebut CD ROM juga digunakan untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (OPERATING SYSTEM), Game, atau Software-software lainnya. Atau melakukan booting pada saat msuk ke OS bila sebuah System tidak mau berjalan.

       Pada CDROM informasi yang tersimpan juga berupa 0 dan 1. Tentunya angka 0 dan 1 ini bukan langsung tertulis berupa angka 0 dan 1 melainkan merupakan keadaan pada lapisan tertentu pada CD-ROM tersebut. CD-ROM yang dibahas disini adalah CD ROM yang dicetak bukan CD-R ataupun CD-RW. Pada dasarnya semua CD memberikan informasi menggunakan teknik apakah suatu sinar yang diarahkan pada suatu posisi akan dipantulkan ke titik tertentu atau tidak. Perbedaannya terletak pada cara CD tersebut melakukannya. Pada CD-ROM yang memang dicetak, dipantulkan tidaknya suatu sinar itu ditentukan oleh cetakan yang digunakan. Jadi cetakan yang digunakan harus disesuaikan dengan informasi yang ingin disimpan. Setelah dicetak tidak bisa lagi diubah
data digital yang tersimpan pada CD-ROM tersusun mulai dari bagian terdalam pada CD-ROM menuju ke bagian terluar dari CD-ROM. Selain lapisan yang berguna untuk memantulkan cahaya, masih ada beberapa bagian lain dari CD-ROM. Suatu CD-ROM biasanya memiliki 4 buah bagian, yaitu label, protective layer, reflective layer, dan polycarbonate plastic. Pada pembacaannya sendiri CD-ROM ini akan diputar dengan kecepatan sudut yang tinggi. Oleh karena itu pola yang dicetak pada CD-ROM tersebut harulah memiliki tingkat presisi yang tinggi. Bila ini tidak dipenuhi, penyimpangan informasi bisa saja terjadi. Pada CD-ROM Drive masa kini, kecepatan sudut ini akan terus dipertahankan hingga pada saat pembacaan bagian terluar dari CD-ROM. Hal ini membuat kecepatan linier (kecepatan pembacaan) semakin tinggi pada daerah yang semakin luar. Dengan kecepatan setinggi ini CD-ROM Drive yang digunakan juga harus memiliki tingkat presisi yang tinggi pula. Oleh karena itu wajar saja bila suatu CD-ROM Drive akan melakukan pembacaan dengan kecepatan yang lebih rendah terhadap CDROM yang sudah mengalami banyak gangguan seperti halnya goresan.
Prinsip  Kerja Cd-Rom Drive
1.   Dilakukan pengaksesan terhadap keping CD untuk melihat dan menentukan di lokasi penyimpanan informasi yang  dibutuhkan.
2.  Cd-ROM drive akan bekerja dan memberikan informasi di mana data/informasi yang dibutuhkan tersedia.
3.  Ketika informasi ditemukan, akan ada permintaan supaya mengirimkan informasi tersebut melalui interface  untuk memberikan alamat yang tepat (sektor berapa, track berapa, silinder mana) dan setelah itu informasi/data pada sector tersebut siap dibaca.
4.  Pengendali program yang ada pada cdrom drive akan mengecek untuk memastikan apakah informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh CD ROM  drive.
5.  Kemudian pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung, tanpa harus melihat lagi ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang dibutuhkan sudah dihidangkan di dalam buffer.
6.  Dalam banyak kejadian, CD ROM drive pada umumnya tetap berputar ketika proses di atas berlangsung. Namun ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada CD ROM drive memerintahkan kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka penghematan energi. Papan pengendali yang ada di dalam CD ROM drive menerjemahkan instruksi tentang alamat data yang diminta dan selama proses itu berlangsung, ia akan senantiasa siaga untuk memastikan pada silinder dan track mana informasi yang dibutuhkan itu tersimpan.
7.  Papan pengendali ini juga kemudian meminta actuator untuk menggerakkan head menuju ke lokasi yang dimaksud. Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat, pengendali akan mengaktifkan head tersebut untuk melakukan proses pembacaan. Mulailah head membaca track demi track untuk mencari sektor yang diminta. Proses inilah yang memakan waktu, sampai kemudian head menemukan sektor yang tepat dan kemudian siap membacakan data/informasi yang terkandung di dalamnya.
8.  Papan pengendali akan mengkoordinasikan aliran informasi dari cdrom drive menuju ke ruang simpan sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirimkan melalui interface cdrom drive menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai dengan aplikasi atau perintah yang kita jalankan.


1 komentar: