Sebenernya saya bingung tentang
tugas yang diberikan tentang artikel cara kerja CD atau CD-ROM, nah dari pada
salah saya post saja keduanya. Taraaaa!
Yang
pertama adalah CD atau Compact Disk. CD pada umumnya menggunakan pit (bump)
mikroskopis untuk menyimpan data. Permukaan CD berupa cermin dan bump
penghalang cermin permukaan sempurna. Laser pembaca CD dapat mendeteksi
perbedaan antara cermin sempurna dan yang tidak sempurna yang disebabkan adanya
reflektivitas bump.
Dapat
menerjemahkan cermin sempurna sebagai 1 dan bump sebagai 0 ini mudah untuk
menyimpan informasi digital pada CD. Bump pada CD dibentuk dalam plastik ketika
dipabrikasi sehingga permanen.
-
Untuk
menciptakan CD yang dapat ditulis (CD-R) diperlukan modifikasi permukaan CD
sehingga data dapat di Burn ke dalamnya. Tidak ada bump pada CD – R. Suatu
lapisan Dye jernih meliputi cermin CD. Laser tulis memanaskan hingga lapisan
Dye cukup dibuat buram, sehingga memberikan reflektivitas yang berbeda.
-
Untuk membuat
CD yang dapat ditulis kembali (CD – RW) diperlukan lapisan yang dapat diubah –
ubah transparan dan buram. Bahan bersifat dapat diubah transparan tergantung
pada suhu. Dipanaskan pada suatu temperatur bahan didinginkan dalam keadaan
transparan, dipanaskan ke temperatur yang berbeda didinginkan keadaan buram.
Dengan mengubah temperatur laser penulisan, data pada CD dapat diubah atau
ditulis kembali. CD –R dapat dibaca kembali oleh CD Player manapun. Disk CD –
RW tidak demikian serbaguna sehingga Player tua tidak dapat membacanya.
-
CD Player
melewatkan berkas laser di atas track. Pada saat laser dilewatkan pada suatu
track berkas dipantulkan secara langsung pada sensor optik pada susunan layer.
CD Player menerjemahkan sebagai 1. Pada saat dilewatkan diatas bump, cahaya
dipantulkan menjauhi sensor optik, CD Player menandai sebagai 0.
-
Bump disusun
dalam jalur spiral, dimulai dari tengah disc. CD player memutar disc, sementara
susunan laser bergerak mengarah keluar dari tengah CD. Pada kecepatan kerjanya,
bump bergerak melewati titik-titik luar CD lebih cepat dari pada gerakan
melewati titik-titik didekat tengah CD. Untuk menjaga gerakan bump melewati
laser pada tingkat kecepatan tetap, kecepatan player pada disc harus melambat
seperti gerakan susunan laser keluar dari titik tengah CD. Sebagaimana proses
manufaktur komplek, pabrikasi CD konvensional tidak praktis digunakan di rumah.
Ini hanya mungkin untuk pabrikasi yang menghasilkan ratusan, ribuan atau jutaan
copy CD. Akibatnya, CD konvensional tetap merupakan media penyimpan “read only”
untuk pelanggan rata-rata, seperti DVD konvensional. Untuk audiophile biasa
dapat merekam cassette sebaik pemakaian komputer dengan kapasitas memory
terbatas berupa flopydisc, batasan ini nampak sebagai kelemahan CD kebanyakan.
Pada awal tahun 1990 semakin banyak pelanggan dan professional mencari cara
untuk membuat perekaman CD digitalnya berkualitas
-
Sebagai
jawaban atas permintaan ini, pabrikan elektronika memperkenalkan suatu jenis
alternatif CD yang bisa disandikan dalam beberapa langkah-langkah yang mudah.
CD disc yang dapat merekam atau CD-R, tidak memiliki bump ataupun area datar.
Sebagai agntinya memiliki lapisan logam licin, yang pada bagian atas diberi
lapisanpeka cahaya (photosensitive dye). Bila disc kosong, dye tembus
cahaya, cahaya dapat menembus dan direfleksikan oleh permukaan logam. Namun
bila panas cahaya dikonsentrasikan pada dye dari suatu frekuensi u dan
intensitas tertentu dye akan menjadi buram.
-
Suatu CD-R
tidak mempunyai bump yang sama sepertii CD konvensional. Sebagai gantinya, disc
lapisan licin dye di bawah permukaan reflektif. Pada CD kosong, lapisan dye
tembus cahaya, sehingga semua cahaya dipantulkan.Tulisan laser akan
menggelap-kan titik dimana bump dalam CD konvensional akan membentuk area
permukaan non reflektif.
-
Dengan
memilih titik-titik gelap sepanjang jalur CD, dan meninggalkan area dye tembus
cahaya, dapat diciptakan pola digital yang standar dapat dibaca CD player.
Berkas cahaya laser dari player hanya akan dipantulkan kembali ke sensor bila
dye tidak lagi tembus cahaya, dengan cara yang sama ini hanya akan dipantulkan
kembali dari area datar pada CD konvensional. Sehingga meskipun disc CD-R tidak
mempunai bump dapat bertindak seperti disc standar. CD burner tugasnya tentu
saja membakar pola digital pada CD kosong.
Yang kedua adalah CD-ROM
CD-ROM merupakan akronim dari "compact disc read-only memory"
adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang
dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa
mencapai 700MB atau 700 juta bita CD-ROM drive hanya bisa digunakan untuk
membaca sebuah CD saja. Secara gari besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut
tipenya yaitu : ATA/IDE dan SCSI. Yang paling mendasari dari perbedaan
tersebut adalah kecepatannya. Kalau ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps sedangkan
SCSI memiliki kecepatan kira-kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemuka
pada CR RW drive. Pada CD ROM terdapat tulisan 56X artinya kemampuan memberikan
kecepatan transfer data sebesar 56 x150 Kbps. Tipe CD RW juga biasanya
dibedakan berdasarkan kemapuan membakar dan membaca. CD RW tipe 12x8x32 artinya
memiliki kemampuan membakar pada CD R seccepat 12x, membakar pada CD RW secepat
8x, dan membaca CD R/CD RW/dengan kecepatan maksimal 32x.
CD ROM mempunyai arti bahwa sebuah
Hadware yang hanya bisa membaca CD saja. Selain kegunaan dasar tersebut CD ROM
juga digunakan untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (OPERATING SYSTEM),
Game, atau Software-software lainnya. Atau melakukan booting pada saat msuk ke
OS bila sebuah System tidak mau berjalan.
Pada CDROM informasi yang tersimpan juga
berupa 0 dan 1. Tentunya angka 0 dan 1 ini bukan langsung tertulis berupa angka
0 dan 1 melainkan merupakan keadaan pada lapisan tertentu pada CD-ROM tersebut.
CD-ROM yang dibahas disini adalah CD ROM yang dicetak bukan CD-R ataupun CD-RW.
Pada dasarnya semua CD memberikan informasi menggunakan teknik apakah suatu
sinar yang diarahkan pada suatu posisi akan dipantulkan ke titik tertentu atau
tidak. Perbedaannya terletak pada cara CD tersebut melakukannya. Pada CD-ROM
yang memang dicetak, dipantulkan tidaknya suatu sinar itu ditentukan oleh
cetakan yang digunakan. Jadi cetakan yang digunakan harus disesuaikan dengan
informasi yang ingin disimpan. Setelah dicetak tidak bisa lagi diubah
data digital yang tersimpan pada CD-ROM tersusun mulai dari bagian terdalam
pada CD-ROM menuju ke bagian terluar dari CD-ROM. Selain lapisan yang berguna
untuk memantulkan cahaya, masih ada beberapa bagian lain dari CD-ROM. Suatu CD-ROM
biasanya memiliki 4 buah bagian, yaitu label, protective layer, reflective
layer, dan polycarbonate plastic. Pada pembacaannya sendiri CD-ROM ini akan
diputar dengan kecepatan sudut yang tinggi. Oleh karena itu pola yang dicetak
pada CD-ROM tersebut harulah memiliki tingkat presisi yang tinggi. Bila ini
tidak dipenuhi, penyimpangan informasi bisa saja terjadi. Pada CD-ROM Drive
masa kini, kecepatan sudut ini akan terus dipertahankan hingga pada saat
pembacaan bagian terluar dari CD-ROM. Hal ini membuat kecepatan linier
(kecepatan pembacaan) semakin tinggi pada daerah yang semakin luar. Dengan
kecepatan setinggi ini CD-ROM Drive yang digunakan juga harus memiliki tingkat
presisi yang tinggi pula. Oleh karena itu wajar saja bila suatu CD-ROM Drive
akan melakukan pembacaan dengan kecepatan yang lebih rendah terhadap CDROM yang
sudah mengalami banyak gangguan seperti halnya goresan.
Prinsip
Kerja Cd-Rom Drive
1. Dilakukan
pengaksesan terhadap keping CD untuk melihat dan menentukan di lokasi
penyimpanan informasi yang dibutuhkan.
2. Cd-ROM
drive akan bekerja dan memberikan informasi di mana data/informasi yang
dibutuhkan tersedia.
3. Ketika
informasi ditemukan, akan ada permintaan supaya mengirimkan informasi tersebut
melalui interface untuk memberikan alamat yang tepat (sektor berapa,
track berapa, silinder mana) dan setelah itu informasi/data pada sector
tersebut siap dibaca.
4. Pengendali
program yang ada pada cdrom drive akan mengecek untuk memastikan apakah
informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh
CD ROM drive.
5. Kemudian
pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung, tanpa harus
melihat lagi ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang dibutuhkan
sudah dihidangkan di dalam buffer.
6. Dalam
banyak kejadian, CD ROM drive pada umumnya tetap berputar ketika proses di atas
berlangsung. Namun ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada CD ROM
drive memerintahkan kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka penghematan
energi. Papan pengendali yang ada di dalam CD ROM drive menerjemahkan instruksi
tentang alamat data yang diminta dan selama proses itu berlangsung, ia akan
senantiasa siaga untuk memastikan pada silinder dan track mana informasi yang
dibutuhkan itu tersimpan.
7. Papan
pengendali ini juga kemudian meminta actuator untuk menggerakkan head menuju ke
lokasi yang dimaksud. Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat,
pengendali akan mengaktifkan head tersebut untuk melakukan proses pembacaan.
Mulailah head membaca track demi track untuk mencari sektor yang diminta.
Proses inilah yang memakan waktu, sampai kemudian head menemukan sektor yang
tepat dan kemudian siap membacakan data/informasi yang terkandung di dalamnya.
8. Papan
pengendali akan mengkoordinasikan aliran informasi dari cdrom drive menuju ke
ruang simpan sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirimkan
melalui interface cdrom drive menuju sistem memori utama untuk kemudian
dieksekusi sesuai dengan aplikasi atau perintah yang kita jalankan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus